Untuk saat ini, di 7 Ha (hektar) lahan perkebunan di Gunung Ciung ditanami pohon (tanaman) Cengkeh. Hal ini dikarenakan Pihak Pengelola Gunung Ciung melihat peluang usaha yang bisa diperoleh dari Tanaman Cengkeh sangat besar. Dan yang penting tanaman cengkeh merupakan aset dan tanaman penghasil jangka panjang.

Sekilas Tentang Cengkeh
Cengkeh atau cengkih adalah kuncup bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Tanamancengkeh merupakan rempah asli Indonesia. Tempat asal tanaman ini adalah kepulauan Maluku, bahkan pohon cengkeh tertua berumur 400 tahun lebih yakni Cengkih Afo masih hidup di sana. Sampai akhirnya menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan klasifikasi taksonomi tanaman cengkeh termasuk;
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Superdivisi Spermatophyta (Tumbuhan Penghasil biji)
Divisi Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas Magnoliopsida (Tumbuhan yg bijinya berkeping dua / dikotil)
Subkelas Rosidae
Ordo Myrtales
Famili Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus Syzygium
Spesies Syzygium aromaticum
Baca Juga: Cengkeh: Sumber Penghasilan Dan Ramuan Herbal

History Penyebaran Tanaman Cengkeh
Maluku merupakan produsen cengkeh terbesar di dunia. Pada tahun 1769, seorang kapten berkebangsaan Perancis menyelundupkan bibit cengkeh dari Maluku ke Rumania. Setelah itu penyebaran terus berlanjut ke kawasan Madagaskar dan Zanzibar.
Penyebaran cengkeh di kawasan Indonesia diperkirakan sekitar seratus tahun setelah itu, lebih tepatnya pada tahun 1870. Beberapa wilayah yang juga ditanami varietas cengkeh asal Maluku antara lain Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Saat ini tanaman cengkeh telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia.
Tumbuhan cengkeh adalah flora tropis yang cocok tumbuh di wilayah yang panas dengan pasokan air yang cukup. Meski optimal tumbuh di kondisi panas, cengkeh tidak dapat hidup di musim kemarau panjang atau kekeringan.
Tanaman cengkeh dapat hidup pada ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas permukaan laut. Curah hujan yang menjadi syarat tumbuh cengkeh berada di antara 1.500 hingga 4.500 mm per tahun dengan kelembaban udara 60% – 80%. Sementara itu, rata-rata suhu wilayah yang dibutuhkan adalah 22 hingga 30 derajat Celcius dengan kecepatan angin standar, karena jika angin terlalu kencang akan merusak pokok pohon.
Pohon cengkeh adalah tumbuhan hijau yang mampu bertahan hidup puluhan bahkan ratusan tahun (tumbuhan abadi). Pohon ini rata-rata setinggi 8 – 12 meter dengan daun besar dan bunga berwarna merah yang tumbuh dalam kelompok. Kuncup bunga awalnya memiliki rona pucat, secara bertahap berubah menjadi hijau, kemudian beralih ke merah cerah saat siap dipanen. Bagian yang memiliki nilai jual tinggi dari pohon cengkeh, yakni kuncup bunga cengkeh yang berukuran 2 cm dan akan terbentuk setelah 4 – 6 tahun masa budidaya.
Baca Juga: Kapulaga Hibrida Dan Gunung Ciung

Jenis Tanaman Cengkeh
Secara geografis varietas cengkeh di Indonesia dibagi menjadi 2 :
- Asal Maluku; yaitu varietas Afo, Posi-posi dan Zanzibar.
- Asal Sumatera Barat; varietas Sikotok dan Siputih.
Secara morfologi, cengkeh diklasifikasikan menjadi 3 :
- Cengkih asli Maluku; Afo, Tibobo, Tauro, Sibela, Indari, Air mata, Dokiri, Daun Buntal.
- Cengkeh liar; Raja, Amahusu, Haria gunung, Cengkih hutan Bogor.
- Cengkih Budidaya; Zanzibar, Siputih, Sitokok, Ambon.

Namun, yang banyak disukai oleh masyarakat adalah jenis Zanzibar karena produktifitasnya lebih tinggi.