Cengkeh (Syzygium aromaticum L Merr & Perry), termasuk dalam famili Myrtaceae dan merupakan salah satu tanaman rempah asli Indonesia yang berasal dari Kepulauan Maluku. Permintaan akan produk cengkeh terus meningkat sebaliknya produksi dan mutu cengkeh yang dihasilkan justru cenderung terus menurun.

Untuk mendapatkan hasil panen cengkeh yang maksimal, diperlukan kesabaran dan ketelaten dalam menaman pohon cengkeh. Kekhawatiran petani umumnya muncul karena cengkeh membutuhkan perawatan ekstra, namun semuanya terbayar oleh harga jualnya yang menjanjikan.

Tahap Budidaya Tanaman Cengkeh
Cengkeh Hasil Panen (Foto: ilmubudidaya,com)

Baca Juga: Trik Packing Carrier Ala Wisata Gunung Ciung

Tahap Budidaya Tanaman Cengkeh

Tahap budidaya harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

  1. Syarat Tumbuh

Tanaman cengkeh sebaiknya ditanam di wilayah tropis lembab atau subtropis dengan curah hujan 2.332 mm/tahun. Perlu diperhatikan jika cengkeh tidak terlalu tahan terhadap musim kering berkepanjangan.

Cengkeh dapat ditanam pada ketinggian 0 – 1500 meter di atas permukaan laut dan tumbuh optimum pada suhu 20 – 30 derajat Celsius. Pohon cengkeh harus ditanam pada tanah yang memiliki pH 4,5 – 6, wajib memiliki drainase yang baik, dan tinggi kandungan senyawa organiknya.

  1. Penanaman Cengkeh
  • Pemilihan bibit

Pilihlah bibit cengkeh yang berkualitas dan bersifat unggul. Bibit unggul akan memberikan kualitas pohon yang baik dan berbuah lebat. Bibit usia 1 tahun tingginya minimal 60 cm atau bibit usia 2 tahun tingginya minimal 90 cm (paling disarankan).

Pastikan bibit tidak berpenyakit, memiliki batang tunggal dengan percabangan sekitar 7 pasang. Jumlah daun juga perlu diperhatikan, yakni sekitar 63 pasang dengan daun muda berwarna hijau segar dan daun tua berwarna hijau tua.

Penanaman Cengkeh
Cengkeh Basah (Foto: greners.com)
  • Persiapan Lahan

Lahan yang sesuai untuk perkebunan cengkeh berupa lereng perbukitan, lembah dengan drainase yang baik di tepian sungai. Lahan tanam budidaya cengkeh harus bersih dari tanaman pengganggu, rumput dan sisa akar tanaman lain. Gemburkan tanah dengan cangkul dan tunggu sekitar 1 minggu agar racun-racun dalam tanah terbawa angin.

Upayakan tanah tidak mengandung pasir, karena tanah berpasir cenderung cepat kehilangan kandungan air. Kadar keasaman tanah tidak boleh kurang dari 5, jika pH rendah maka dapat ditambahkan kapur dolomit 1 ton untuk lahan 1 hektar.

Buatlah lubang tanam berukuran 60 – 70 cm dan beri pupuk kandang secukupnya untuk setiap lubang. Jarak tanam yang baik sekitar 6 – 7 m. Biarkan lubang tersebut selama 1 bulan agar kandungan pupuk meresap kedalam tanah. Setelah lahan siap, maka tahap penanaman dapat dilakukan. Sebaiknya waktu tanam cengkeh adalah awal musim penghujan agar kebutuhan air tanaman dapat tercukupi.

  • Perawatan

Setelah bibit ditanam, dilanjutkan dengan perawatan secara rutin. Salah satu cara perawatan tanaman cengkeh adalah dengan membuat rorak / lubang buntu untuk menampung serasah daundaun cengkeh di sekeliling pohon cengkeh.

Daun cengkeh mengandung zat eugenol merupakan musuh alami dan mampu membunuh jamur akar putih. Tanaman cengkeh harus dirawat dengan baik terutama umur 1 hingga 5 tahun pertama agar menghasilkan panen melimpah dan berumur panjang. Contohnya adalah cengkeh Afo di Ternate yang berusia 250 tahun dan masih tetap produktif.

  • Penyiraman

Penyiraman secara rutin diperlukan agar tanaman muda tidak mati karena kekurangan air. Penyiraman juga berfungsi untuk menjaga kelembaban tanah, terutama pada musim kemarau yang memerlukan penyiraman ekstra.

Baca Juga: Cengkeh: Resep Unik Turunkan Berat Badan

Perawatan Tanaman Cengkeh
Cengkeh Hasil Panen Siap Dijemur (Foto: thinkway.co)
  • Pemupukan

Pupuk diberikan untuk merangsang pertumbuhan pohon lebih cepat dan menghasilkan bunga cengkeh yang melimpah. Pemberian pupuk dapat dilakukan 6 bulan sekali, yaitu pupuk kompos atau kandang. Buatlah lubang di sekeliling tanaman dan taburkan pupuk pada lubang tersebut.

  • Hama Penyakit

Pohon cengkeh sangat sensitif terhadap hama dan penyakit. Hama perkebunan cengkeh biasanya adalah cacing perusak akar, perusak pucuk, penggerek, perusak daun. Penyakit tanaman cengkeh yang sering menyerang adalah Die back (mati ranting), bakteri pembuluh kayu, cacar daun dan embun jelaga.

Untuk mengendalikannya, kita dapat menggunakan fungisida dan insektisida. Bisa juga ditanam secara tumpang sari dengan tanaman empon-empon (suku jahe-jahean /zingiberaceae) seperti kapulaga yang juga merupakan musuh alami jamur akar putih, selain itu bau harum dari tanaman kapulaga dapat mengusir hama dan serangga pengganggu tanaman cengkeh.

  • Penyulaman

Penyulaman adalah tahap mengganti tanaman cengkeh yang mati dengan bibit unggul yang baru.

Bibit pengganti sebaiknya berusia sama dengan bibit yang akan dibuang. Periode penyulaman yang baik adalah awal musim penghujan.

  • Penggemburan dan penyiangan

Sekitar 6 bulan sekali, lakukan penggemburan lahan sekaligus penyiangan. Penyiangan adalah pembersihan kebun dari tanaman liar dan gulma yang mengambil nutrisi yang seharusnya ditujukan untuk tanaman cengkeh.

  1. Panen Cengkeh

Pohon cengkeh mulai menghasil ketika berumur 5 hingga 7 tahun. Bagian yang dipanen adalah bunga yang mekar tidak utuh.

Cara panen cengkeh adalah dengan memetik langsung menggunakan tangan agar daun dan tangkainya tidak rusak. Karena pohonnya yang tinggi, pemetikan dilakukan dengan bantuan tangga kayu. Cengkeh dapat dijual dalam bentuk basah maupun kering. Cengkeh kering memiliki harga lebih mahal, namun diperlukan pemisahan dari tangka agar terlihat seperti biji-biji tunggal.

Panen Cengkeh
Cengkeh Kering Siap Dipasarkan (Foto: erudisi,com)

Baca Juga: Cengkeh: Sumber Penghasilan Dan Ramuan Herbal

Setelah panen tahap pertama, lakukan perawatan pada pohon cengkeh agar tetap menghasilkan di masa panen berikutnya. Sebagai informasi, harga cengkeh selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Leave A Reply

Please enter your comment!
Please enter your name here